Februari 02, 2008

Mengkisah Gisha


"Gis, ayo kembali kemari. Menertawai desiran bayu yang menusuki tulangmu. Berkalang dengan tanah surga dewata. Lihat bukit itu! Bantalan lahannya mencanduimu. Menunggu kau merangkak disana dan bergumul dengan debu dakiannya. Gis, setelah itu pergilah ke sungai! Para perawan tanggung sedang berdesakan di tepi sungai. Sedang mengail keluh kesah harap cemas, berkacak di pinggang mungil, dan jari-jarinya terus berselingkuh dengan belahan dada. Mulut mungilnya sedang mengikik pada matahari. Lompatnya ke kanan namun hayalnya kekiri. Mengerutkan kulit jidat tua para tetua. Gis, setelah itu mari kembali kemari! Sembunyi dibilik kasmaran. Hati-hati ditikam mentari sore yang kemarin dulu kau gauli senjanya".

Tidak ada komentar: