September 20, 2012
Aku, Saya Yang Nyata
"Mereka bilang kamu orang aneh", kata Nina.
"Bukankah lebih aneh bila mereka terlalu menyibukkan diri dan bergunjing tentang perbedaan dan keunikan saya tanpa mau tahu siapa diri saya selain dari apa yang terlihat diluar saja?"
"Mereka juga menyebut-nyebut tentang psikopat", celotehnya
"Hanya karena saya terlalu menikmati keadaan emosional secara mendalam dan sulit mengadaptasikan dengan hal-hal yang umumnya menjadi aturan bersikap dalam idealisme kehidupan? Bila demikian, biarkan saya menjadi apa yang seperti mereka pikirkan.
Nina memandang saya. "Tubuhmu serupa kaca. Dengan bayangan saya didalamnya". Lalu ia duduk disamping saya. Menanti pagi yang mulai merambah hari.
*Pagi emosional, saat bom nuklir (sangat) dibutuhkan untuk jatuh diatas tumpukan opini-opini dangkal*
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar