Anggrek liar tertunduk sendu.
Terbayang kampung halaman berkeliling padi menguning
Terbayang abah tercenung di beranda, mengetuk-ketuk jemari tua menanti kepulangannya
Terbayang emak mengepul kayu kering tuk bara penanak sayur lezat
Terbayang dua manusia yatim mungil bersiap di batas desa, berharap-harap cemas pada buah tangan kotak-kotak berpita
Anggrek liar tertunduk sendu.
Tak tegar nantinya menatap pasangan mata kecewa dan sedu sedan atas lembaran harta yang tersita paksa siang ini, setelah berbulan merengkuhi tubuh-tubuh penuh birahi dibale-bale sepi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar