Januari 03, 2008

Anggrek liar


Anggrek liar tertunduk sendu.
 Terbayang kampung halaman berkeliling padi menguning
Terbayang abah tercenung di beranda, mengetuk-ketuk jemari tua menanti kepulangannya
 Terbayang emak mengepul kayu kering tuk bara penanak sayur lezat
 Terbayang dua manusia yatim mungil bersiap di batas desa, berharap-harap cemas pada buah tangan kotak-kotak berpita
Anggrek liar tertunduk sendu.
Tak tegar nantinya menatap pasangan mata kecewa dan sedu sedan atas lembaran harta yang tersita paksa siang ini, setelah berbulan merengkuhi tubuh-tubuh penuh birahi dibale-bale sepi.

Tidak ada komentar: