Januari 03, 2008

Dilema, Tuhan!

"Tuhan, apakah Engkau bisa membiarkan aku bertanya tentang waktu? Kapan tumpukan nelangsa bersampul suka ini berhenti bergulung, Tuhan? Genderang besar kemuakan telah bertalu menggedor otak buntuku dan bergulung dalam lambung hati menunggu tuk memuntahi bumi-MU, Tuhan. Kaca-kaca bening telah memudar, enggan menonton dan memantulkan wajah membeku sisa bercinta pagi lalu. Gada-gada dilema yang tertambat telah bergetar menunggu terlempar ke permukaan udara langit dusta. Oh Tuhan, aku cinta dan benci kekasih tegap. Oh Tuhan, aku merindui juga belaian yang menguap. Oh Tuhan, aku juga mengekor cinta pendusta lembut ini, terpenjara dengan pendosa lembut pengorek luka indah yang tertanam bertubi".

Tidak ada komentar: